Jika seorang istri tidak dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan, ia akan merasa tidak aman, khususnya jika keputusan tersebut meliputi jaminan ekonomi atau kondisi penghidupan. Keadaan yang terus menerus membuatnya merasa tidak aman dapat menyebar bagaikan sakit penyakit yang menghasilkan ketidakstabilan dalam bidang-bidang lain dari pernikahan.
Para suami juga dapat membuat istri mereka merasa bodoh, tidak sepadan, atau merupakan anggota keluarga yang tidak dibutuhkan jika membuat sebagian besar keputusan seorang diri. Banyak suami memperlakukan istri mereka seolah-olah tidak tahu apa-apa. Jika keputusan yang diambil menyangkut keahlian mereka atau dalam hal keuangan, para istri seringkali tidak diajak berunding dalam membuat keputusan.
Sebagai contoh adalah kisah Jerry, dia harus kehilangan uang karena tidak menghormati penilaian istrinya. Jerry membuat sejumlah rencana utuk menginvestasikan sebagian penghasilannya, dari apartemen ke real estate, ke pasar saham. Setelah berunding dengan para developer dan membaca literature, ia memutuskan untuk membeli sebidang tanah dekat sebuah danau yang direncanakan bagi orang pengsiunan. Ia berdalih jika ia membeli tanah pada tahap awal pengembangan, maka lima sampai sepuluh tahun ke depan harganya akan lebih tinggi. Ketika Linda, istrinya mengtahui rencananya tersebut, ia ragu-ragu untuk menginvestasikan uang mereka.
Tetapi Jerry pikir, tahu apa istrinya tentang investasi? Dan ia menandatangani sebuah kontrak sekalipun istrinya keberatan.
Beberapa waktu kemudian, ketika ingin menjual secepat mungkin untuk menanam modal di suatu proyek yang lebih baik, ternyata tanah itu sulit dijual. Sepertinya Jerry dan Linda akan tetap memiliki tanah itu sampai mereka siap untuk pengsiun. Jika saja Jerry mau berunding dengan Linda sebelum membuat keputusan, dia bukan saja akan menyelamatkan uangnya namun juga akan membuat istrinya merasa lebih dihargai.
Untuk itu penting untuk di ingat oleh para suami untuk belajar menghormati istrinya dengan cara meminta pendapat mereka lebih dahulu dalam membuat berbagai keputusan. Jika Anda mengabaikan pasangan Anda dalam membuat keputusan, Anda akan menambahkan stress dalam semua bidang kehidupannya karena dia merasa tidak di hargai. Lalu jika itu berkelanjutan, stress tersebut bisa menggerogoti kesehatannya yang bisa membahayakan nyawanya, atau malah menimbulkan konflik dalam pernikahan Anda.
Mulai saat ini, pastikan Anda melibatkan pasangan Anda dalam membuat keputusan. Komunikasikan dengan baik, dan ijinkan dia untuk memberikan pendapatnya. Pertimbangkan bersama hingga Anda berdua mencapai sebuah kata sepakat. Kesepakatan adalah sesuatu yang sangat berkuasa untuk membuat pernikahan Anda menjadi pernikahan yang indah.
Sumber : Seandainya Ia Tahu, Gary Smalley, Metanoia